Mungkin bagi ummat Islam akan ada pertanyaan mengenai syariat terkait dengan pola makan ketogenic. Apakah Ketogenic mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah SWT (dalam hal ini segala makanan yang mengandung karbohidrat), sementara Allah SWT melarang umat Islam untuk melakukan hal tersebut (mengharamkan sesuatu yang dihalalkan).
Oke saya akan coba menjawab mengenai hal ini dengan analogi sederhana. Ketogenic tidak mengharamkan karbohidrat, namun lebih tepatnya membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan untuk mengondisikan badan supaya tetap berada dalam kondisi ketosis (memperoleh asupan energi dari lemak, bukan karbohidrat).
Ketosis terjadi saat tubuh tidak menemukan glukosa yang cukup dalam liver. Adapun pola makan ketogenic membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke badan hingga 50 gram. Untuk konteks haram dalam Islam, tidak boleh ada sepersen pun zat tersebut yang boleh masuk ke dalam tubuh. Jadi, ketogenic bersifat sangat membatasi karbohidrat, bukan mengharamkan (melarang) karbohidrat.
Oke saya akan coba menjawab mengenai hal ini dengan analogi sederhana. Ketogenic tidak mengharamkan karbohidrat, namun lebih tepatnya membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan untuk mengondisikan badan supaya tetap berada dalam kondisi ketosis (memperoleh asupan energi dari lemak, bukan karbohidrat).
Ketosis terjadi saat tubuh tidak menemukan glukosa yang cukup dalam liver. Adapun pola makan ketogenic membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke badan hingga 50 gram. Untuk konteks haram dalam Islam, tidak boleh ada sepersen pun zat tersebut yang boleh masuk ke dalam tubuh. Jadi, ketogenic bersifat sangat membatasi karbohidrat, bukan mengharamkan (melarang) karbohidrat.
Komentar
Posting Komentar