Langsung ke konten utama

Kanker Serviks Hilang

Berikut ini adalah pengalaman salah seorang pelaku pola makan ketogenic+fasting (ketofastosis) yang berhasil sembuh dari kanker serviks (rahim). Ini adalah teks yang disalin apa adanya dari testimonial yang bersangkutan di grup FB KETO-FASTOSIS (FASTING on KETOSIS) yang dipublikasikan pada 28 Februari 2017.

Pada saat itu .... sekitar awal Maret 2015 saya mendapatkan nikmat dari Allah label cancer di tubuh saya, ketauan ga sengaja gegara infeksi IUD dan bleding, hasil biopsi positip servical cancer dan jenis sel nya carsinoma termasuk.ganas.
Ultimatum dokter usia saya hanya bertahan 6 bulan kalau ga secepatnya operasi angkat rahim dan kemo serta bla bla ... hiks

Berpacu dengan waktu karena menolak Operasi dan Kemo, saya ngga sanggup dengan efek samping nya Semua nasehat dan saran saya terima, apapun ikhtiar saya lakukan dengan harapan sembuh, bersyukur Allah masih menempatkan saya di lingkungan orang2 baik dan tulus.

Ada dua fase yang saya lakukan : 1. Fase Doa 2. Fase merubah Pola Hidup.
  1. Fase Doa saya melakukan ibadah dan doa sesuai keyakinan yang saya anut, bersedekah perbanyak amal buat bekal akhirat karena maut sdh di depan mata.
  2. Fase Pola Hidup Merubah pola hidup saya adalah Kepala, Mulut dan Hati saya singkronkan lurus dulu di satu tujuan. yang terberat adalah menjaga Kepala dan Hati saya spy tetap tenang tidak stress serta Hati yg ikhlas pasrah kepada Allah, sangat berat tapi saya berjuang harus bisa. Menjaga mulut dengan memilih makanan sehat. Saat itu blm kenal KF. Saya cek Toko Sebelah (pola makan lain) ternyata hanya ada sayur dan buah. karena tidak ada pilihan lanjut, saya lakukan.
Lalu muncul ujian tahap 2, saya menderita colitis akut (cek goggle) dan harus opname , Galau serta Baper apakah ini metas dari ca saya ? kembali menjaga kepala dan hati berbaik sangka kepada Allah.

Terus mencari ikhtiar menemukan kopi jalur bawah, saya lakukan lagi untuk mencari kesembuhan, semangat muncul saat melihat kelg Ada perubahan pada tubuh saya, pendarahan stop dan colitis berkurang, tapiiiii .... Gerd dan Anxiety bertambah hebat.

Jangankan menulis cerita spt skr, mendengar kata cancer aja saya sudah gemetar, keringat dingin lanjut nangis bombay. Instropeksi dan terus berdoa kepada Allah minta petunjuk serta pertolongan

daaan Allah menjawab doa saya, ga sengaja mendengar istilah kesehatan di grup tetangga dari teteh Siska TeChika tentang #KF . Saat itu belum terlalu paham karena masih baperan efek gerd, penasehat self healing mas Daurie Bintang juga menyarankan untuk mencoba Saya membaca, memahami ilmu dari #fastosis, apa yang di tekan kan dalam fastosis, mengapa harus ber fastosis

Saya akhirnya menyadari saya sembuh di satu titik tapi tidak menutup kemungkinan piknik di titik lain karena saya masih mengkonsumsi karbohidrat yang berlebihan, arti nya saya tetap menyediakan makanan untuk sel ca yg masih beredar dalam darah.

Konsultasi dengan founder fastosis mas agus minta arahan dengan tujuan ingin membersihkan sel2 cancer yg masih beredar di dalam darah saya.

Bismillah dengan keyakinan dan berdoa semoga Allah meridhoi ikhtiar ini, Saya mulai ber #fastosis sesuai juklak (saya taat protokol) HaCe yang saya rasakan luar biasa dari ringan sampe berat krn harus berakhir di bengkel mobil saya terima dengan ikhlas, mengeluh sedikit wajar lah nama nya juga manusia.

Berat badan turun pasti (pdhal saya sdh kurus ) tapi hanya sementara setelah adaptasi naik sendiri ke berat badan ideal ( 51kg TB : 159 cm usia 40+++ ...) olahraga menaikan massa otot saya lakukan meskipun saya ngga konsisten.

Aneh bin Ajib perubahan metabolisme dlm tubuh saya sekarang menjadi kuat. Secara fisik mmg slim tapi energi saya luar biasa, saya baru ingat ternyata hampir 1,5 th saya sdh ga nyenggol.obat, cuaca ekstreem cuek bebek, flu ... sudah lupa kapan terakhir kena. Gerd .. hilang. makan pedes okee no problem, anxiety lenyap kecuali blm tanggal gajian isi dompet sdh tinggal selembar xixixiixi ...

Akhir bulan desember 2016 saya sudah melakukan check up di RS Onkologi mulai dari paptest check lewat kamera, usg bawah, usg mamae, usg abdomen check darah. Alhamdulillah semua NORMAL, dan dokter pun akhirnya bilang kemungkinan saya hanya di curigai cancer truss hasil biopsi bisa error gitu.

Heeloowww ... karena menurut WHO ( diskusi dg salah satu dokter ) servical cancer tidak akan sembuh tanpa operasi,dan orang yg sdh menderita servical cancer bentuk mulut rahim.nya tdk akan kembali normal. Sedang kan terhadap diri saya semua terbantahkan hasil Normal termasuk bentuk mulut rahimAda yang di lupakan : Segala sesuatu atas kehendak Allah, semua bisa terjadi kita Manusia hanya berikhtiar dan hasil akhir hanya pada Allah.

Special terima kasih kepada Founder Fastosis mas Tyo Prasetyo yang ikhlas mau berbagi knowledge, menerima keluhan member, menjawab japrian sampe 400/hari ( semoga mata dan jempol kuat dan tdk HaCe yaaa ) tanpa embel2, pdhal ada beberapa dari member bnyak yg memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan pribadi.

Para PIC yang kece kece teteh Eva Badru , teteh @siska, kak Monika Dewi Angrayni, mas Bobby Halim kakak Shanty Astarini Bachmid, teteh Tetty Purwati, teteh Sekar Tenni, kak Fera Nugroho.serta kakak2 PIC yg tidak bisa saya sebutkan.satu persatu yang begitu sabar dan bersedia mengorbankan waktunya melayani pertanyaan member satu persatu tanpa pamrih dan tanpa di bayar teman teman dalam grup WA yang saling menguatkan pada saat HaCe Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang telah di keluarkan dengan keberkahan dalam hidup

Tak terasa bulan Maret 2017 sdh 2 tahun nikmat itu dalam tubuh saya, dan memasuki bulan ke 11 saya melakukan #Fastosis Sengaja tayang di akhir februari awal maret sekaligus instropeksi kembali dalam diri saya. tidak terasa menulis sambil meneteskan air mata karena Allah begitu baik dan sayang kepada saya masih di beri kesempatan hidup, berbagi cerita kepada teman2 grup fastosis. mengutip tulisan sahabat : Teruslah Berjuang sampai Allah Tersenyum melihat Perjuangan mu. Apabila dokter sudah angkat tangan biarkan Allah turun tangan.

Komentar

  1. Bolehkah berbagi pengalaman fight servicks dengan fastosis? Boleh saya minta no Hp founder fastosis ny. Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keju Goreng

Bahan-bahan: Keju cheddar Minyak sayur/kelapa Cara pembuatan: Potong tipis-tipis keju cheddar Panaskan minyak dengan api kecil Goreng hingga matang berwarna keemasan  Sumber: FB Ketogenic Indonesia

Telur Dadar Tepung

Bahan-bahan: Telur ayam 2 butir Dua sendok makan tepung almond Bawang bombay dan bawang putih Cabe rawit dan merica (bila suka) Daun bawang Garam himalayan (bisa juga garam biasa) Mantega Keju Cara pembuatan: Potong secara halus bawang bombay, bawang putih, dan daun bawang. Tambahkan potongan cabe rawit dan merica (bila suka). Kocok telur ayam dan tepung almond hingga merata. Masukkan potongan bawang-bawang beserta daun bawang ke dalam adonan telur. Goreng menggunakan mantega yang dipanaskan. Setelah matang, angkat dan bisa diberi potongan keju di atas telur.  Sumber: FB Ketogenic Indonesia

Apakah Diet Ketogenic Membutuhkan VCO (Virgin Coconut Oil)?

Artikel ini dibuat berdasarkan pertanyaan yang sering muncul di grup Ketogenic Indonesia. Apakah pelaku diet ini membutuhkan VCO? Mengapa awal mula melakukan KetoFastosis (ketogenic+puasa) harus mengonsumsi VCO? Karena sudah tidak mengonsumsi karbo lagi, otot tubuh menjadi sumber paling mudah untuk dipecah menjadi bahan bakar bagi pembuatan Glukosa. Dengan mengonsumsi VCO, tubuh tidak sibuk mencari glukosa baru untuk dijadikan bahan bakar dan memecah otot untuk dijadikan pembentukan glukosa baru, karena keton akan cepat menggantikan peran glukosa sebagai bahan bakar tubuh. VCO membuat ketogenesis (pembentukan keton) di liver cepat terjadi, dan tidak perlu terjadi banyak proses Gluconeogenesis dari "Kanibalisasi" massa otot di Periode Transisi setelah adaptasi tercapai. Jika Anda membaca cara  memulai diet ketogenic , tentunya Anda memahami bahwa tubuh kita sedang beradaptasi dalam cara memperoleh pasokan energi. VCO akan mempermudah tubuh memperoleh bahan bakar yg dibu